BAB I
Pendahuluan
Pengkalsifikasian penyakit merupakan pengelompokkan
penyakit berdasarkan sifat, jenis serta tingkat keseriusannya pada suatu
penyakit untuk mempermudah dalam proses penanganan kesehatan.
Dalam mengklasifikasikan penyakit SIK (
sisteminformasi kesehtan) memiliki peran penting, karena pelayanan medik dewasa
ini membutuhkan sistem yang lebih efektif dan efisien baik dalam penggunaan,
waktu , tenaga ,maupun sarana.
Sebagai contohnya indonesia mengacu pada International
Statistical Classification of Diseases disingkat dengan ICD seperti yang telah
ditetapkan dalamSK Menteri Kesehatan RI No.50/Menkes/SK/I/1998Yang di Indonesia
lebih dikenal dengan nama Klasifikasi Internasional Penyakit (KIP/10). Dalam
ICD tersebut menjelaskan tentang pengkodean atas penyakit dan tanda-tanda,
gejala, temuan-temuan yang abnormal, keluhan, keadaan sosial dan eksternal yang
menyebabkan cedera atau penyakit, seperti yang diklasifikasikan oleh World
Health Organization (WHO).
B.
Rumusan
Masalah
1. Pengertian
klasifikasi penyakit ( Gambaran klasifikasi penyakit secara umum )
a. Penyakit
menular
b. Penyakit
tidak menular
c. Penyakit
bedasarkan tingkatannya
2. Klasifikasi
penyakit berdasarkan ICD ( International
Classification Of Desease)
C.
Tujuan
Dan Manfaat
1. Untuk
mengetahui gambaran tentang pengklasifikasian panyakit secara umum.
2. Untuk
mengetahui pengklasifikasian penyakit dengan sistem informasi kesehatan yang di
dalamnya mencakup tentang klasifikasi penyakit berdasarkan ICD (International Classification Of Desease)
BAB II
Pembahasan
A. Klasifikasi Penyakit
1. Pengertian
Klasifikasi penyakit adalah penyusunan ke dalam
kelompok tertentu berdasarkan hubungan antara kelompok dengan sifat-sifat yang
dimiliki. Penyakit yang bermacam-macam ini memang perlu juga pengelompokkan.
Keingingan mengetahui keberadaan penyakit tidaklah harus berhenti pada diagnosis
saja. Kegiatan lain yang tidak kalah pentingnya setelah diagnosis adalah
melakukan klasifikasi.
Klasifikasi
penyakit dapat dilakukan berdasarkan agen penyebabnya, patologi penyakit, organ
yang terserang, cara pengobatannya, cara penularannya, cara masuk, atau
keluarnya penyakit dan faktor keter-paparan atau
kepekaannya. Beberapa bentuk klasifikasi yang sering dipakai adalah Penyakit
menular dan tidak menular
Dalam
penyakit juga terdapat atau memiliki rentan keseriusan, efek, durasi,
keseriusan, dan keluasan berdasarkan hal tersebut dan variabel lainnya,
penyakit juga diklasifikasikan menjadi tiga tingkatan yaitu akut, sub akut, dan
kronis.
2. Penyakit
Menular
Penyakit menular adalah penyakit yang dapat
ditularkan dari orang satu ke orang lain baik secara langsung maupun melalui
perantara.atau dapat juga didefinisikan sebgaiPenyakit yang disebabkan oleh
kuman yang menyerang tubuh manusia. Kuman dapat berupa virus, bakteri, amuba,
atau jamur.
a. Cara
penularannya :
Melalui air, melalui
udara, melalu kelamin,melalui kulit dan malalui binatang
b. Macam-macam
penyakit menular :
Batuk rejan (pertusis),
Cacar Air (varicella), Demam berdarah, Diare, Hepatitis (A,B,C) ,Influenza, Malaria,
Tuberkulosis, Kurap, Kudis, Flu Burung, HIV
dll.
3. Penyakit
Tidak Menular
Penyakit yang tidak
disebabkan oleh kuman, tetapi disebabkan karena adanya problem fisiologis atau
metabolisme pada jaringan tubuh manusia
Macam-macam penyakit
tidak menular :
cacat fisik, gangguan
mental, kanker, penyakit degeneratif, penyakit gangguan metabolisme, dan
kelainan-kelainan organ tubuh lain seperti penyakitjantung, pembuluh darah, penyakit
tekanan darah tinggi, penyakit kencingmanis, osteoporosis, kanker usus, depresi
dankecemasan.
4. Tingkatan
Penyakit Berdasarkan Keseriusan, Efek, Durasi, Keseriusan, dan Keluasan
a. Akut
relatif parah,
berdurasi pendek dan sering kali dapat diobati, biasanya penderita akan sembuh
atau meninggal.
b. Sub
akut
keparahan dan durasinya
sedang, memiliki beberapa aspek akut dari penyakit, tetapi durasinya lebih
panjang, tingkat keparahannya dapat menurunkan status kesehatan penderita,
durasinya lebih panjangdari penyakit akut, penderita pada akhirnya diperkirakan
sembuh dan pulih secara total serta penyakitnya tidak berkembang menjadi
penyakit kronis.
c. Kronis
tidak terlalu parah,
tetapi durasinya lama dan terus-menerus, berakhir dalam jangka waktu yang lama
jika bukan seumur hidup. Pasien mungkin tidak akan pulih seperti sedia kala dan
penyakit sewaktu-waktu dapat memburuk. Kehidupan mungkin tidak langsung
terancam, tetapi penyakit mungkin berlangsung dalam jangka waktu sangat lama.
Thorson pada tahun 1995
mengatakan bahwa pada dasarnya ada 6 penyakit utama yang menyebabkan penyakit
kronis dan bisa menimbulkan kematian pada seseorang yang berusia lebih dari 65
tahun yaitu:
Penyakit jantung,
stroke, kanker,Penyakit paru obstruksi kronis(PPOK), Pneumonia(influenza), Diabetes
Militus(kencing Manis).
B. Klasifikasi Penyakit Berdasarkan
ICD (International Classification
Of Desease)
Untuk mempermudah dalam proses mengklasifikasikan
penyakit, indonesia menggunakan sistem informasi kesehatan yang lebih efektif
dan efisien, yaitu dengan cara klasifikasi penyakit berdasarkan ICD ( international
classification of diseases )
1. Pengertian
ICD
International
Classification of Diseases (ICD)adalah klasifikasi diagnostik standar
internasional untuk semua epidemiologi umum, untuk penggunaan di
beberapa manajemen kesehatan dan klinis
ICD digunakan untuk mengklasifikasikan penyakit dan
masalah kesehatan lainnyadicatat pada berbagai jenis kesehatan dan catatan
penting termasuk sertifikat kematian dan catatan kesehatan. Selain itu ICD
adalah suatu sistem klasifikasi penyakit dan beragam jenis tanda, simptoma,
kelainan, komplain dan penyebab eksternal penyakit. Setiap kondisi kesehatan
diberikan kategori dan kode. ICD dipublikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) dan digunakan secara luas untuk morbiditas, mortalitas, sistem
reimbursemen dan sebagai penunjang keputusan dalam kedokteran.
Dalam pengkodean pada ICD menetapkan lebih dari
155.000 memungkinkan berbagai kode dan memungkinkan yang banyak berasal dari
pelacakan diagnosis dan prosedur baru dengan perluasan yang signifikan pada
kode-kode yang telah tersedia 17.000 pengkodean pada ICD-9 dan ICD-10 yang
mulai bekerja dari tahun 1983 dan dapat diselesaikan pada tahun 1992.
Fungsi lCD sebagai sistem klasifikasi penyakit dan
masalah terkait kesehatan digunakan untuk kepentingan informasi statistik
morbiditas dan mortalitas.
Penerapan Pengodean sistem lCD Digunakan untuk
Penerapan Pengodean sistem lCD Digunakan untuk
1. Mengindeks
pencatatan penyakit dan tindakan di sarana pelayanan kesehatan
2. Masukan
bagi sistem pelaporan diagnosis medis untuk mengklasifikasikan penyakit
3. Memudahkan
proses penyimpanan dan pengambilan data terkait diagnosis karakteristik pasien
dan penyedia layanan
5. Pelaporan
nasional dan internasional morbiditas dan mortalitas
6. Menentukan
bentuk pelayanan yang harus direncanakan dan dikembangkan sesuai kebutuhan
zaman
2. Pengkodean
Klasifikasi Penyakit berdasarkan ICD 10
Bab
|
Blok
|
Jenis Penyakit
|
I
|
Penyakit Infeksi dan parasit
|
|
II
|
Neoplasma
|
|
III
|
Penyakit darah dan
organ pembentuk darah termasuk ganguan sistem imun
|
|
IV
|
Endokrin, nutrisi dan
ganguan metabolik
|
|
V
|
Ganguan jiwa dan
prilaku
|
|
VI
|
Penyakit yg mengenai
sistem syaraf
|
|
VII
|
Penyakit mata dan
adnexa
|
|
VIII
|
Penyakit telinga dan
mastoid
|
|
IX
|
Penyakit pada sistem
sirkulasi
|
|
X
|
Penyakit pada sistem
pernafasan
|
|
XI
|
Penyakit pada sistem
pencernaan
|
|
XII
|
Penyakit pada kulit
dan jaringan subcutaneous
|
|
XIII
|
Penyakit pada sistem musculoskletal
|
|
XIV
|
Penyakit pada sistem
saluran kemih dan genital
|
|
XV
|
Kehamilan dan
kelahiran
|
|
XVI
|
Keadaan yg berasal
dari periode perinatal
|
|
XVII
|
Malformasi
kongenital, deformasi dan kelainan chromosom
|
|
XVIII
|
Gejala, tanda,
kelainan klinik dan kelainan lab yg tidak ditemukan pada klasifikasi lain
|
|
XIX
|
Keracunan, cedera dan
beberapa penyebab yg dari luar
|
|
XX
|
Penyebab morbiditas
dan kematian eksternal
|
|
XXI
|
Faktor faktor yg
memengaruhi status kesehatan dan hubungannya dengan jasa kesehatan
|
|
XXII
|
Kode kegunaan khusus
|
Sampai
dengan hari ini , sudah 11 tahun pemberlakuan ICD-X di Indonesia yaitu
sejak SK Menteri Kesehatan RI
No.50/Menkes/SK/I/1998 perihal klassifikasi internasional mengenai penyakit
revisi ke 10 pada rumah sakit dan puskesmas di Indonesia, tetapi masih ada
rumah sakit atau puskesmas yang belum dapat mengaplikasikannya.
BAB III
Penutup
A.
Kesimpulan
Jadi
dengan adanya pengkodean klasifikasi penyakit berdasarkan ICD(International Classification Of Desease) dapat memudahkan dalam
pengelompokkan penyakit untuk kepentingan penanganan pelayanan kesehatan yang
lebih efektif dan efisien.
B.
Saran
Agar instansi kesehatan seperti puskesmas dan rumah
sakit lebih mengoptimalkan penggunaan sistem informasi kesehatan dalam
meng-klasifikasikan penyakit berdasarkan ICD (Internatioanl Classification Of
desease) sesuai dengan SK Menkes RI No.50/Menkes/SK/I/1998.
Daftar Pustaka
FitriyaniMinauli.2012.scrid.http://www.scribd.com/doc/60009443/Perkembangan-ICD-11
Gemala_Hatta.2012.scribd.http://www.scribd.com/doc/36387315/Pentingnya-Peran-Coders-Klasifikasi-Peny
AndryJufri.2012.http://coratcoretkesmas.blogspot.com/2012/01/klasifikasi-penyakit-menurut-icd-seri-9.html
Wikipedia.2012.http://id.wikipedia.org/wiki/ICD
Wikipedia.2012.http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit
Download PPTnya disini yaaa :
^_^ thanks...!!
BalasHapustugas aku boleh slesai dgn ini...!!!