zwani.com myspace graphic comments
Welcome comments & graphics
Selamat Datang di Blog Sayaaƪ(˘⌣˘)┐ ƪ(˘⌣˘)ʃ ┌(˘⌣˘)ʃ

Senin, 14 Mei 2012

KLASIFIKASI PENYAKIT (kelompok 3)



BAB I
Pendahuluan
A.    Latar Belakang
Pengkalsifikasian penyakit merupakan pengelompokkan penyakit berdasarkan sifat, jenis serta tingkat keseriusannya pada suatu penyakit untuk mempermudah dalam proses penanganan kesehatan.
Dalam mengklasifikasikan penyakit SIK ( sisteminformasi kesehtan) memiliki peran penting, karena pelayanan medik dewasa ini membutuhkan sistem yang lebih efektif dan efisien baik dalam penggunaan, waktu , tenaga ,maupun sarana.
Sebagai contohnya indonesia mengacu pada International Statistical Classification of Diseases disingkat dengan ICD seperti yang telah ditetapkan dalamSK Menteri Kesehatan RI No.50/Menkes/SK/I/1998Yang di Indonesia lebih dikenal dengan nama Klasifikasi Internasional Penyakit (KIP/10). Dalam ICD tersebut menjelaskan tentang pengkodean atas penyakit dan tanda-tanda, gejala, temuan-temuan yang abnormal, keluhan, keadaan sosial dan eksternal yang menyebabkan cedera atau penyakit, seperti yang diklasifikasikan oleh World Health Organization (WHO).

B.     Rumusan Masalah
1.      Pengertian klasifikasi penyakit ( Gambaran klasifikasi penyakit secara umum )
a.       Penyakit menular
b.      Penyakit tidak menular
c.       Penyakit bedasarkan tingkatannya
2.      Klasifikasi penyakit berdasarkan ICD ( International  Classification Of  Desease)



C.    Tujuan Dan Manfaat
1.      Untuk mengetahui gambaran tentang pengklasifikasian panyakit secara umum.
2.      Untuk mengetahui pengklasifikasian penyakit dengan sistem informasi kesehatan yang di dalamnya mencakup tentang klasifikasi penyakit berdasarkan ICD (International  Classification Of  Desease)
BAB II
Pembahasan
A.    Klasifikasi Penyakit
1.      Pengertian
Klasifikasi penyakit adalah penyusunan ke dalam kelompok tertentu berdasarkan hubungan antara kelompok dengan sifat-sifat yang dimiliki. Penyakit yang bermacam-macam ini memang perlu juga pengelompokkan. Keingingan mengetahui keberadaan penyakit tidaklah harus berhenti pada diagnosis saja. Kegiatan lain yang tidak kalah pentingnya setelah diagnosis adalah melakukan klasifikasi.
Klasifikasi penyakit dapat dilakukan berdasarkan agen penyebabnya, patologi penyakit, organ yang terserang, cara pengobatannya, cara penularannya, cara masuk, atau keluarnya penyakit dan faktor keter-paparan atau kepekaannya. Beberapa bentuk klasifikasi yang sering dipakai adalah Penyakit menular dan tidak menular
Dalam penyakit juga terdapat atau memiliki rentan keseriusan, efek, durasi, keseriusan, dan keluasan berdasarkan hal tersebut dan variabel lainnya, penyakit juga diklasifikasikan menjadi tiga tingkatan yaitu akut, sub akut, dan kronis.

2.      Penyakit Menular
Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan dari orang satu ke orang lain baik secara langsung maupun melalui perantara.atau dapat juga didefinisikan sebgaiPenyakit yang disebabkan oleh kuman yang menyerang tubuh manusia. Kuman dapat berupa virus, bakteri, amuba, atau jamur.
a.       Cara penularannya :
Melalui air, melalui udara, melalu kelamin,melalui kulit dan malalui binatang
b.      Macam-macam penyakit menular :
Batuk rejan (pertusis), Cacar Air (varicella), Demam berdarah, Diare, Hepatitis (A,B,C) ,Influenza, Malaria, Tuberkulosis, Kurap, Kudis,  Flu Burung, HIV dll.

3.      Penyakit Tidak Menular
Penyakit yang tidak disebabkan oleh kuman, tetapi disebabkan karena adanya problem fisiologis atau metabolisme pada jaringan tubuh manusia
Macam-macam penyakit tidak menular :
cacat fisik, gangguan mental, kanker, penyakit degeneratif, penyakit gangguan metabolisme, dan kelainan-kelainan organ tubuh lain seperti  penyakitjantung, pembuluh darah, penyakit tekanan darah tinggi, penyakit kencingmanis, osteoporosis, kanker usus, depresi dankecemasan.

4.      Tingkatan Penyakit Berdasarkan Keseriusan, Efek, Durasi, Keseriusan, dan Keluasan
a.       Akut
relatif parah, berdurasi pendek dan sering kali dapat diobati, biasanya penderita akan sembuh atau meninggal.
b.      Sub akut
keparahan dan durasinya sedang, memiliki beberapa aspek akut dari penyakit, tetapi durasinya lebih panjang, tingkat keparahannya dapat menurunkan status kesehatan penderita, durasinya lebih panjangdari penyakit akut, penderita pada akhirnya diperkirakan sembuh dan pulih secara total serta penyakitnya tidak berkembang menjadi penyakit kronis.
c.       Kronis
tidak terlalu parah, tetapi durasinya lama dan terus-menerus, berakhir dalam jangka waktu yang lama jika bukan seumur hidup. Pasien mungkin tidak akan pulih seperti sedia kala dan penyakit sewaktu-waktu dapat memburuk. Kehidupan mungkin tidak langsung terancam, tetapi penyakit mungkin berlangsung dalam jangka waktu sangat lama.
Thorson pada tahun 1995 mengatakan bahwa pada dasarnya ada 6 penyakit utama yang menyebabkan penyakit kronis dan bisa menimbulkan kematian pada seseorang yang berusia lebih dari 65 tahun yaitu:
Penyakit jantung, stroke, kanker,Penyakit paru obstruksi kronis(PPOK), Pneumonia(influenza), Diabetes Militus(kencing Manis).

B.     Klasifikasi Penyakit Berdasarkan ICD (International  Classification Of  Desease)
Untuk mempermudah dalam proses mengklasifikasikan penyakit, indonesia menggunakan sistem informasi kesehatan yang lebih efektif dan efisien, yaitu dengan cara klasifikasi penyakit berdasarkan ICD                   ( international classification of diseases )
1.      Pengertian ICD
                        International Classification of Diseases (ICD)adalah klasifikasi diagnostik standar internasional untuk semua epidemiologi umum, untuk  penggunaan di beberapa manajemen kesehatan dan klinis
ICD digunakan untuk mengklasifikasikan penyakit dan masalah kesehatan lainnyadicatat pada berbagai jenis kesehatan dan catatan penting termasuk sertifikat kematian dan catatan kesehatan. Selain itu ICD adalah suatu sistem klasifikasi penyakit dan beragam jenis tanda, simptoma, kelainan, komplain dan penyebab eksternal penyakit. Setiap kondisi kesehatan diberikan kategori dan kode. ICD dipublikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan digunakan secara luas untuk morbiditas, mortalitas, sistem reimbursemen dan sebagai penunjang keputusan dalam kedokteran.
Dalam pengkodean pada ICD menetapkan lebih dari 155.000 memungkinkan berbagai kode dan memungkinkan yang banyak berasal dari pelacakan diagnosis dan prosedur baru dengan perluasan yang signifikan pada kode-kode yang telah tersedia 17.000 pengkodean pada ICD-9 dan ICD-10 yang mulai bekerja dari tahun 1983 dan dapat diselesaikan pada tahun 1992.
Fungsi lCD sebagai sistem klasifikasi penyakit dan masalah terkait kesehatan digunakan untuk kepentingan informasi statistik morbiditas dan mortalitas.
Penerapan Pengodean sistem lCD Digunakan untuk
1.      Mengindeks pencatatan penyakit dan tindakan di sarana pelayanan kesehatan
2.      Masukan bagi sistem pelaporan diagnosis medis untuk mengklasifikasikan penyakit
3.      Memudahkan proses penyimpanan dan pengambilan data terkait diagnosis karakteristik pasien dan penyedia layanan
4.      untuk mempermudah  sistem penagihan pembayaran biaya pelayanan kesehatan.
5.      Pelaporan nasional dan internasional morbiditas dan mortalitas
6.      Menentukan bentuk pelayanan yang harus direncanakan dan dikembangkan sesuai kebutuhan zaman
2.      Pengkodean Klasifikasi Penyakit berdasarkan ICD 10
Bab
Blok   
Jenis Penyakit
I
Penyakit Infeksi dan parasit
II
Neoplasma
III
Penyakit darah dan organ pembentuk darah termasuk ganguan sistem imun
IV
Endokrin, nutrisi dan ganguan metabolik
V
Ganguan jiwa dan prilaku
VI
Penyakit yg mengenai sistem syaraf
VII
Penyakit mata dan adnexa
VIII
Penyakit telinga dan mastoid
IX
Penyakit pada sistem sirkulasi
X
Penyakit pada sistem pernafasan
XI
Penyakit pada sistem pencernaan
XII
Penyakit pada kulit dan jaringan subcutaneous
XIII
Penyakit pada sistem musculoskletal
XIV
Penyakit pada sistem saluran kemih dan genital
XV
Kehamilan dan kelahiran
XVI
Keadaan yg berasal dari periode perinatal
XVII
Malformasi kongenital, deformasi dan kelainan chromosom
XVIII
Gejala, tanda, kelainan klinik dan kelainan lab yg tidak ditemukan pada klasifikasi lain
XIX
Keracunan, cedera dan beberapa penyebab yg dari luar
XX
Penyebab morbiditas dan kematian eksternal
XXI
Faktor faktor yg memengaruhi status kesehatan dan hubungannya dengan jasa kesehatan
XXII
Kode kegunaan khusus

Sampai dengan hari ini , sudah 11 tahun pemberlakuan ICD-X di Indonesia yaitu sejak  SK Menteri Kesehatan RI No.50/Menkes/SK/I/1998 perihal klassifikasi internasional mengenai penyakit revisi ke 10 pada rumah sakit dan puskesmas di Indonesia, tetapi masih ada rumah sakit atau puskesmas yang belum dapat mengaplikasikannya.
BAB III
Penutup

A.    Kesimpulan
            Jadi dengan adanya pengkodean klasifikasi penyakit berdasarkan ICD(International  Classification Of  Desease) dapat memudahkan dalam pengelompokkan penyakit untuk kepentingan penanganan pelayanan kesehatan yang lebih efektif dan efisien.

B.     Saran
Agar instansi kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit lebih mengoptimalkan penggunaan sistem informasi kesehatan dalam meng-klasifikasikan penyakit berdasarkan ICD (Internatioanl Classification Of desease) sesuai dengan SK Menkes RI No.50/Menkes/SK/I/1998.

Daftar Pustaka









Download PPTnya disini yaaa :

 http://www.mediafire.com/?lko5873mlttp1z7




1 komentar: