zwani.com myspace graphic comments
Welcome comments & graphics
Selamat Datang di Blog Sayaaƪ(˘⌣˘)┐ ƪ(˘⌣˘)ʃ ┌(˘⌣˘)ʃ

Minggu, 13 Mei 2012

Pemanfaatan SIK di perusahaan (kelompok 2)



BAB I
PENDAHULUHAN

A.      LATAR BELAKANG
Pada era globalisasi sekarang ini, tekhnologi informasi dan komputerisasi semakin berkembang dengan cepat, sehingga membuat segala sesuatunya menjadi serba otomatis dan cepat. Ini dapat dilihat dengan semakin mudah dan cepatnya dalam mengakses sebuah informasi tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu. Teknologi informasi dan komputerisasi juga memberikan kemudahan dalam mengumpulkan dan menyimpan informasi dalam jumlah besar, dengan tempat penyimpanan yang seminimal mungkin sehingga lebih memudahkan dalam proses pengelolaan informasi.
Informasi merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kelangsungan suatu perusahaan jasa.selain itu informasi juga digunakan untuk menilai kinerja suatu perusahaan, mengawasi dan mengendalikan jalannya perusahaan.jika keputusan yang diambil tepat, maka tujuan dari suatu perusahaan tersebut akan tercapai juga.namun seiring dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan melalui penggunaan teknologi informasi dan komputerisasi,maka dibutuhkan pula suatu prosedur yang berjalan secara teratur sehingga informasi yang dihasilkan dapat lebih akurat dalam engambilan sebuah keputusan.oleh karenanya,diperlukan sebuah sistem yang mampu menangani berbagai elemen teknologi informasi untuk mengubah berbagai sumber daya yang ada ke dala suatu yang berguna dalam tujuan pelaksanaan kegiatan,yang seringkali disebut sebagai sistem informasi.
Klinik merupakan sebuah instansi yang sudah menjadi bagian dari masyarakat, sebab klinik merupakan suatu tempat terlaksananya kegiatan medis yang mana merupakan sebuah sarana pengobatan bagi masyarakat. Walaupun klinik merupakan instansi yang kaasitasnya tidak sebesar rumah sakit tetapi klinik merupakan sarana perpanjangan tangan dari rumah sakit dalam penanganan medis kepada masyarakat.
B.     Rumusan masalah
Bagaimana merancang sistem informasi klinik umum yang dapat membantu pegawai klinik dalam proses pengembangan sistem informasi klinik secara keseluruhan?
C.    Tujuan
a.       Menganalisis sistem informasi pelayanan kesehatan yang sedang berjalan.
b.      Mengidentifikasi masalah kebutuhan informasi pada Klinik.
c.       Merancang  sistem  informasi  pelayanan  kesehatan  pada  Klinik  untuk  menunjang  aktivitas operasional yang lebih efektif dan efisien.
D.    Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari makalah ini adalah :
a.       Mempermudah pendaftaran data pasien baru dan lama.
b.      Pengelolaan dan pengolahan data yang lebih baik.
c.       Mengurangi kesalahan pencatatan yang ditimbulkan dari human error.
d.      Menghasilkan informasi yang lebih up to date. 

BAB II
KAJIAN TEORI
A.  Sistem Informasi
Pengertian sistem infomasi itu sendiri menurut Whitten Bentley, dan Dittman (2004, 10) yang diterjemahkan  oleh  Andi,  adalah  pengaturan  orang,  data,  proses,  dan  teknologi  informasi  yang berinteraksi  untuk  mengumpulkan,  memproses,  menyimpan,  dan  menyediakan  output  berupa informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi.
Menurut O’Brien (2005, 5) yang diterjemahkan oleh Fitriasaridan Kwary, system informasi merupakan kombinasi teratur apa pun dari orang – orang, Hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah oraganisasi. Tiga peran utama dari aplikasi bisnis dari system informasi (O’brien, 2005, 10).
B.  Jasa 
Menurut Kotler dan Amstrong (2006, 219), “A service is any activity or benefit that one party can offer to another which is essentially intangible and does not result in the ownership of anything”. Yang diterjemahakan sebagai berikut : “Jasa adalah setiap tindakan atau  kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun”.
C. Klinik
Klinik merupakan sebuah instansi yang sudah menjadi bagian dari masyarakat, sebab klinik merupakan suatu tempat terlaksananya kegiatan medis yang mana merupakan sebuah sarana pengobatan bagi masyarakat. Walaupun klinik merupakan instansi yang kapasitasnya tiak sebesar rumah sakit tetapi klinik merupakan sarana perpanjangan tangan dari rumah sakit dalam penanganan medis kepada masyarakat.
BAB III
PEMBAHASAN
A.      GAMBARAN UMUM SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
1.      Prosedur Pendaftaran Pasien
Pasien datang, pasien melakukan pendaftaran ke bagian administrasi. Bagian administrasi menanyakan kepada Pasien ingin berobat ke dokter umum atau gigi. Pasien yang akan berobat pada Klinik harus terdaftar terlebih dahulu sebagai pasien. Jika pasien belum terdaftar, petugas administrasi akan memberikan form pendaftaran. Apabila pasien dapat untuk mengisi form pendaftaran, pasien harus mengisi sendiri form pendaftaran tersebut. Jika tidak, maka bisa diwakilkan oleh keluarga atau siapa saja yang mengantar pasien ke Klinik. Setelah form diisi, form selanjutnya diberikan pada petugas administrasi. Petugas administrasi memeriksa kelengkapan isi form pendaftaran. Setelah semuanya telah terisi dengan lengkap, petugas administrasi membuat kartu berobat dan memberikan kartu berobat kepada pasien. Lalu pasien menunggu giliran untuk berobat. Setelah memberikan kartu berobat pasien, administrasi membuat rekam medis pasien.
Jika pasien sudah terdaftar, administrasi menanyakan kepada pasien, membawa kartu berobat atau tidak. Apabila tidak, administrasi akan menanyakan nama dan alamat pasien lalu mencari rekam medis berdasarkan nama depan pasien pada lemari penyimpanan rekam medis. Apabila pasien membawa kartu berobat, maka pasien memberikan kartu berobat pada petugas administrasi. Petugas mencari rekam medis pasien berdasarkan nama pasien. Jika sudah ketemu, maka nomor peserta yang ada di rekam medis akan dicocokan dengan kartu berobat pasien.
Petugas administrasi mencatat data pasien dan data dokter pada buku daftar hadir pasien. Administrasi memberikan rekam medis kepada HCA. Rekam medis dibawa petugas HCA untuk diletakkan di meja dokter yang dituju. Pasien menunggu digiliran berobat.
2.      Prosedur Pengobatan Pasien
Pasien mendapat giliran berobat. Pasien masuk ke ruangan dokter. Rekam medis sudah diletakkan di meja dokter. Pasien menceritakan keluhan, gejala, riwayat penyakit pada dokter. Setelah pasien mencertakan keluhan tersebut, dokter melakukan analisa terhadap keluhan tersebut. Selanjutnya dokter melakukan pemeriksaan fisik pasien, berdasarkan hasil analisa dokter tersebut. Selesai melakukan pemeriksaan fisik dokter menuliskan hasil pemeriksaan fisik pasien pada Rekam Medis Pasien.
Jika dokter merasa diperlu melakukan tindakan fisik lanjutan dan tindakan fisik lanjutan tersebut dapat dilakukan di klinik, dokter memberikan form persetujuan tindakan fisik lanjutan kepada pasien. Apabila pasien mendatangi klinik, seorang diri maka pasien tersebut harus mengisi form persetujuan tindakan fisik lanjutan. Tetapi apabila pasien mendatangi klinik bersama keluarga / teman, dan apabila pasien masih sanggup mengisi form persetujuan tindakan fisik lanjutan maka pasien harus mengisi form tersebut sendiri.
Apabila pasien tidak mampu untuk mengisi form tersebut dikarenakan keadaan kesehatan yang kurang memungkinkan, maka pengisian form tersebut bisa diwakilkan oleh keluarga atau teman yang mengantar. Setelah form persetujuan itu di-isi, form tersebut diberikan kepada dokter, kemudian dokter akan menyimpan form persetujuan tindakan didalam rekam medis. Selanjutnya dokter akan memberitahukan kepada HCA untuk menyiapkan alat medis yang diperlukan oleh dokter untuk melakukan tindakan tersebut. Setelah alat medis tersebut tersedia pada meja dokter, dokter akan melakukan tindakan fisik lanjutan kepada pasien sesuai dengan hasil analisa dokter.
Jika tindakan fisik lanjutan tersebut tidak dapat dilakukan di klinik, dokter akan membuatkan surat rujukan ke dokter spesialis lain. Setelah surat rujukan diisi oleh dokter, surat rujukan diberikan pada pasien. Jika pasien memerlukan pemeriksaan laboratorium, dokter mengisi form pemeriksaan laboratorium, item apa saja yang akan diperiksa. Jika pasien memerlukan surat keterangan sakit, dokter membuat surat keterangan sakit pasien. Surat keterangan sakit diberikan kepada pasien. Dokter menulis resep obat sesuai keluhan pasien dan analisa dokter. Dokter mencatat keluhan, hasil pemeriksaan, resep obat pasien di rekam medis pasien. Dokter memberikan resep obat, rekam medis dan catatan kunjungan pasien kepada HCA.
Jika pasien merupakan peserta asuransi, dokter akan mengisi form asuransi pasien. Jika asuransi dari suatu PT, pasien memberikan bukti bahwa pasien karyawan PT tersebut berupa kartu karyawan pada dokter. Pasien memberitahu dokter jenis kepersertaan asuransi pasien. Dokter mengisi form asuransi yang tersedia di klinik. Dokter memberikan form asuransi tersebut pada petugas administrasi. Petugas administrasi akan menyimpan form asuransi tersebut sebagai bukti pasien telah berobat di klinik dan sebagai bukti untuk melakukan penagihan kepada .
Jika bukan asuransi dari suatu PT, pasien memberikan form asuransi dari perusahaan asuransi tempat pasien bekerja pada dokter. Dokter mengisi form asuransi tersebut. Selanjutnya dokter memberikan form asuransi yang telah di-isi pada pasien. HCA mencatat biaya dokter, biaya administrasi, biaya obat-obatan, tindakan apa saja yg telah dilakukan oleh dokter pada pasien di catatan kunjungan pasien. HCA memberikan resep obat dan catatan kunjungan pada pasien.
3.        Prosedur Pengeluaran Obat dan Alat Medis
  1. Obat
Pasien akan menebus resep obat di klinik atau tidak. Apabila pasien akan menebus obat di Klinik, pasien memberikan resep obat pada petugas administrasi. Petugas administrasi mengecek persediaan obat di lemari obat. Jika obat tersedia, petugas administrasi mengambil obat sesuai resep obat pada lemari penyimpanan obat. Apabila persediaan obat tidak tersedia di klinik, petugas administrasi mengembalikan resep obat kepada pasien. Petugas administrasi menanyakan apakah pasien membutuhkan copy resep obat. Apabila membutuhkan petugas administrasi membuatkan copy resep obat dan memberikan lepada pasien.
Apabila tidak membutuhkan copy resep obat, pasien akan menerima obat tersebut. Petugas administrasi mencatat pengeluaran obat di buku persediaan obat. Petugas administrasi menulis biaya obat pada catatan kunjungan pasien. 
  1. Alat Medis
Petugas HCA melakukan pemeriksaan persediaan alat medis di lemari penyimpanan alat medis. Petugas HCA mencatat pengeluaran alat medis di buku persediaan obat dan alat medis.
4.        Prosedur Pembayaran Biaya Pengobatan
Administrasi menerima catatan kunjungan pasien. Administrasi menghitung semua total pembayaran termasuk mencatat biaya dokter, biaya administrasi, tindakan apa saja yang telah dilakukan oleh dokter pada pasien di catatan kunjungan pasien . Jika pasien peserta asuransi dan anggota asuransi suatu PT, petugas administrasi memberikan catatan kunjungan berwarna putih pada pasien. Pada akhir bulan petugas administrasi akan menagih tagihan pada perusahaan penanggung biaya.
Petugas administrasi memberikan catatan kunjungan yang berwarna merah pada perusahaan penanggung biaya. PT yang bertanggung jawab membayar semua tagihan pembayaran pengobatan. Jika pasien peserta asuransi tetapi bukan anggota asuransi PT, pasien membayar jumlah biaya yang harus dibayar pada petugas administrasi. Petugas administrasi memberikan catatan kunjungan berwarna putih pada pasien.
Jika pasien bukan peserta asuransi, pasien membayar jumlah biaya yang harus dibayar pada petugas administrasi. Petugas administrasi menerima pembayaran dari pasien. Petugas administrasi memberikan catatan kunjungan yang berwarna putih pada pasien. Petugas administrasi menyimpan catatan kunjungan yang berwarna biru sebagai arsip klinik.
5.        Prosedur Pengecekkan Fisik Obat dan Alat Medis
Petugas administrasi menghitung jumlah oabt dan alat medis yang dikeluarkan pada hari itu dalam buku persediaan obat dan alat medis. Petugas administrasi melakukan pemeriksaan fisik persediaan obat dan alat medis pada lemari penyimpanan. Petugas administrasi menghitung jumlah fisik obat dan alat medis yang tersedia pada lemari penyimpanan obat dan alat medis. Petugas administrasi menyamakan jumlah fisik obat dan alat medis yang tersedia dengan buku persediaan obat dan alat medis.
Jika hasil perhitungan sama dan persediaan fisik obat dan alat medis akan atau sudah habis maka petugas administrasi akan mencatat buku persediaan obat dan alat medis yang akan/sudah habis dan melakukan pembelian obat dan alat medis. Jika hasil perhitungan tidak sama maka petugas administrasi akan mencatat jumlah persediaan obat dan alat medis berdasarkan hasil perhitungan obat dan alat medis yang ada.
Jika terdapat obat dan alat medis yang tidak laku/rusak/expired maka petugas administrasi akan mencatat di buku persediaan obat dan alat medis yang tidak laku/rusak/expired. Petugas administrasi membuat laporan harian persediaan, pemasukan dan pengeluaran obat dan alat medis dan akan diserahkan kepada management.
6.        Prosedur Pembelian Obat dan Alat Medis
Administrasi menghubungi bagian sales perusahaan untuk melakukan pembelian obat dan alat medis. Sales perusahaan obat dan alat medis menemui dokter ke klinik. Sales memberikan daftar obat dan alat medis yang dijual oleh perusahaan obat tersebut. Dokter membaca daftar obat dan alat medis yang dijual. Petugas administrasi memberikan buku obat dan alat medis yang akan/sudah habis. Dokter memeriksa buku obat dan alat medis yang akan/sudah habis. Dokter menulis daftar obat dan alat medis yang akan dipesan di resep obat. Dokter memberikan resep obat pada petugas admistrasi.
Petugas administrasi mencatat daftar pemesanan obat di buku persediaan obat dan alat medis. Petugas administrasi memberikan resep obat pada sales obat. Sales obat akan memberikan laporan pada perusahaan obat dan alat medis. Petugas dari apotik datang ke klinik. Petugas apotik membawa obat dan alat medis juga faktur pembelian obat dan alat medis yang dipesan. Petugas administrasi membayar tagihan obat dan alat medis yang dibeli pada petugas apotik. Petugas apotik memberikan bukti pembayaran tagihan pada petugas administrasi klinik. Petugas administrasi menyimpan bukti pembayaran dan mencatat pembayaran tagihan yang dilakukan di buku persediaan klinik.
7.        Prosedur Retur Pembelian Obat dan Alat Medis
Administrasi menghubungi sales, untuk melakukan retur pembelian obat dan alat medis. Sales mendatangi klinik. Petugas administrasi mengambil obat dan alat medis yang tidak laku/rusak/expired berdasarkan buku persediaan obat dan alat medis yg tidak laku/rusak/expired. Petugas admnistrasi menyerahkan obat dan alat medis yg tidak laku/ rusak/expired pada sales. Petugas administrasi memberikan daftar obat yang dipesan jika retur disetujui. Sales membawa obat dan alat medis tersebut ke perusahaan pemasok. Sales melakukan konfirmasi retur pada perusahaan obat dan alat medis.
Jika perusahaan menyetujui retur, perusahaan pemasok mengganti obat dan alat medis tersebut dengan obat dan alat medis yang sama atau yang lain sesuai pemesanan klinik sales membawa obat dan alat medis ke klinik. Jika perusahaan pemasok tidak menyetujui retur, perusahaan mengganti obat dan alat medis tersebut dengan obat dan merk lain dengan khasiat/fungsi yang sama. Sales membawa obat dan alat medis yang telah diganti. Sales datang ke klinik. Sales memberi tahukan pada petugas administrasi permohonan retur ditolak. Sales memberikan obat yang telah diganti pada petugas administrasi.
8.        Penjadwalan Praktek Dokter
Management mengatur jadwal praktek setiap dokter di klinik. Petugas administrasi memberikan jadwal praktek yang telah diatur pada dokter yang bersangkutan. Dokter praktek sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati. Jika dokter menolak jadwal yang telah diatur, dokter membuat kesepakatan jadwal dengan management. Jika dokter berhalangan hadir, dokter harus memberi tahu petugas administrasi klinik. Petugas administrasi mencari dokter pengganti. Dan dokter pengganti bekerja sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
9.        Pembuatan Laporan yang Ditujukan kepada Management
Petugas administrasi membuat laporan pasien dan dokter, laporan keuangan, laporan persediaan, keluar, masuk obat dan alat medis per hari, per minggu, per bulan dan per tahun. Petugas administrasi memberikan laporan-laporan tersebut pada management. Management memeriksa laporan-laporan tersebut.
Suatu klinik tentu juga akan menghasilkan data transaksi yang semakin banyak setiap harinya sehingga akan dapat menimbulkan kemungkinan terjadinya redudansi dan kompleksitas data. Berdasarkan hal tersebut maka perusahaan jasa yang berbentuk klinik terpicu untuk mengimplementasikan sistem informasi yang dapat mendukung dan membantu dalam meningkatkan performa klinik serta dapat melakukan pengolahan data secara baik dengan melakukan pengolahan secara intensif dan benar sehingga dapat menghasilkan informasi yang akurat yang dapat membantu pihak klinik dalam mengambil keputusan.
B.       RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Overview Activity Diagram Pelayanan Dokter Tanpa Pemeriksaan Penunjang



BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
1.      Penerapan  aplikasi sistem yang meliputi rancangan database, layar, input, dan output untuk sistem informasi jasa klinik dapat membantu semua proses bisnis secara keselurahan dan dapat mengurangi terjadinya kesalahan dalam pencatatan dan juga dalam pengolahan informasi yang dibutuhkan.
2.      Dengan dibuatnya laporan–laporan yang dibutuhkan, baik laporan financial, manajerial, dan analisis maka dapat membantu pihak manajemen klinik dalam pengambilan keputusan, perencanaan dan  menganalisis serta menilnai kinerja dari para karyawanya.


Daftar Pustaka
Henny Hendarti, Yanti. 2010. Seminar Nasional Informatika. Yogyakarta, UPN “Veteran”.

Download PPTnya di Sini : 

http://www.mediafire.com/?15w1ke11ew75vl9



Tidak ada komentar:

Posting Komentar