BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi yang terus meningkat dengan cepat,
mempengaruhi laju kebutuhan manusia atas informasi, terlebih disuatu rumah
sakit atau organisasi. Informasi terus mengalir dan jumlahnya semakin lama
semakin meningkat seiring dengan jumlah permintaan, serta jumlah data yang
semakin banyak. Selain itu penggunaan database dalam suatu rumah sakit dan
organisasi pun semakin banyak terlebih dengan adanya sistem jaringan. Basis
data (data base) dapat didistribusikan dari satu komputer ke komputer
lain. Jumlah arus pemakaipun meningkat seiring besarnya organisasi atau rumah
sakit.
Rumah sakit membutuhkan sistem informasi untuk mengumpulkan,
mengolah dan menyimpan data serta menyalurkan suatu informasi. Berkembangnya
sistem informasi dari waktu ke waktu telah menghasilkan banyak informasi yang
semakin kompleks. Sejak tahun 1970-an sampai awal tahun 1980
manajemen berbasis file tradisional berkembang menjadi manajemen basis data.
Oleh karena itu, kami akan membahas tentang pengembangan basis data (data
base) pada SIK (Sistem Informasi Kesehatan).
B.
Rumusan
Masalah
Dari uraian diatas
dapat ditarik rumusan masalah berikut yaitu:
1. Apa
pengertian basis data (data base)?
2. Apa
fungsi basis data (data base)?
3. Apa
tujuan pemanfaatan basis data (data base)?
4. Apa
bahasa basis data (data base)?
5. Apa
unsur-unsur basis data (data base)?
6. Bagaimana
pengembangan basis data (data base) pada SIK (Sistem
Informasi Kesehatan)?
C.
Manfaat
Dan Tujuan
Dalam
penulisan makalah ini, penulis mempunyai beberapa tujuan diantaranya sebagai
berikut:
1. Tujuan umum
Makalah ini dibuat
untuk memenuhi tugas pada mata kuliah SIK
(Sistem Informasi Kesehatan)
2. Tujuan khusus
Penulis ingin mengetahui sekaligus untuk menambah wawasan tentang
pengertian, fungsi, tujuan pemanfaatan, bahasa dan unsur-unsur basis data (data
base) serta pengembangan
basis data (data base) pada SIK (Sistem
Informasi Kesehatan)”
Adapun manfaat penyusunan makalah adalah
supaya kita mengetahui pengertian, fungsi, tujuan pemanfaatan, bahasa
dan unsur-unsur basis data (data base) serta pengembangan
basis data (data base) pada SIK (Sistem
Informasi Kesehatan).
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Basis Data (Data Base)
1.
Pengertian Basis Data (Data Base)
Basis data (data
base) adalah sekumpulan informasi yang diatur dalam cara tertentu sehingga
sebuah program komputer dapat dengan cepat memilih data yang diinginkan. Basis
data (data base) dapat diibaratkan sebagai sistem pengarsipan elektronis
yang terdiri dari field, record, dan file. Field adalah
item tertentu dari informasi; record adalah sekumpulan field; dan
file adalah kumpulan record. Untuk mengakses informasi dari basis
data, diperlukan Data Base Management System (DBMS).
Data Base
Management System (DBMS) adalah kumpulan program yang memungkinkan pengguna
memasukan, mengatur, atau memilih data dari basis data (data base).
Program computer / perangkat lunak (Soft Ware) untuk mengelola data base
disebut Data Base Management System (DBMS). Semua Data Base Management System
(DBMS) memiliki pengolah bahasa deskripksi data yang digunakan untuk
menciptakan basis data (data base) serta pengelola basis data (data base) yang
menyediakan isi basis data (data base) bagi pemakai. Orang yang
bertanggung jawab atas DBMS adalah Data Base Administrator (DBA). Sistem Data
Base terus di kembangkan oleh para ahli agar dapat memperoleh cara
pengorganisasian data yang semakin efesien dan efektif. Hal ini sejalan dengan
penggunaan basis data (data base) dalam berbagai bidang usaha (baik
privat maupun publik) yang dituntut mengelola manajemen informasinya dengan
lebih baik, lebih cepat, dan lebih efesien. Istilah populer manajemen informasi
yang intinya basis data (data base) ini adalah Enterprise Resource
Planning System (Sistem ERP). Sedangkan dilingkungan privat, sistem basisdata
(data base) yang memproses kegiatanya sehari- hari secara On Line
/ terintegrasi / bersamaan (bisa mencapai ribuan proses dalam satu waktu )
disebut On Line Transaction Processing (OLTP).
Sedangkan basis
data (data base) menurut Yuswanto dan Subari, (2005:1) dapat diartikan
sebagai sekumpulan data / informasi yang teratur berdasarkan kriteria tertentu
yang saling berhubungan secara logik dan terpelihara serta disimpan secara
bersama-sama dalam pengontrolan terhadap kerangkapan data untuk melayani satu
atau lebih aplikasi secara optimal.
Selain itu,
masih ada beberapa definisi mengenai basis data, yaitu :
a.
Himpunan kelompok data (arsip) yang saling
berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan
kembali dengan cepat dan mudah
b.
Kumpulan data yang saling berhubungan yang
disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundancy)
yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan
c.
Kumpulan file/tabel/arsip yang saling
berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan tertentu
d.
Representasi dari fakta dunia yang mewakili
suatu obyek yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi
atau kombinasinya.
e.
Markas / tempat berkumpul / tempat
bersarang / gudang
2.
Fungsi Basis Data (Data Base)
Fungsi dari basis data (data base)
adalah :
a.
Salah satu komponen penting dalam sistem
informasi, karena merupakan dasar dalam menyedikan informasi
b.
Menentukan kualitas informasi : cepat, akurat,
tepat pada waktunya dan relevan. Informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya
lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
c.
Mengurangi duplikasi data (data redundancy)
d.
Hubungan data dapat ditingkatkan (data relatebility)
e.
Mengurangi pemborosan tempat penyimpanan
f.
Keamanan
3.
Tujuan Pemanfaatan Basis Data (Data Base)
Tujuan pemanfaatan basis data yaitu :
a.
Kecepatan dan Kemudahan (Speed). Yaitu
agar pengguna basis data bisa:
1)
Menyimpan data
2)
Melakukan perubahan/manipulasi terhadap data
3)
Menampilkan kembali data dengan lebih cepat dan
mudah dibandingkan dengan cara biasa (baik manual ataupun elektronis).
b.
Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
Dengan basis data kita mampu melakukan
penekanan jumlah redundansi (pengulangan) data, baik dengan menerapkan sejumlah
pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi antara kelompok data yang saling
berhubungan.
c.
Keakuratan (Accuracy)
Agar data sesuai dengan aturan dan batasan
tertentu dengan cara memanfaatkan pengkodean atau pembentukan relasi antar data
bersama dengan penerapan aturan/batasan (constraint) tipe data, domain
data, keunikan data dsb.
d.
Ketersediaan (Availability)
Agar data bisa diakses oleh setiap pengguna
yang membutuhkan, dengan penerapan teknologi jaringan serta melakukan
pemindahan/penghapusan data yang sudah tidak digunakan/kadaluwarsa untuk menghemat
ruang penyimpanan.
e.
Kelengkapan (Completeness)
Agar data yang dikelola senantiasa lengkap baik
relatif terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu, dengan melakukan
penambahan baris-baris data ataupun melakukan perubahan struktur pada basis data
; yakni dengan menambahkan field pada tabel atau menambah tabel baru.
f.
Keamanan (Security)
Agar data yang bersifat rahasia atau proses
yang vital tidak jatuh ke orang / pengguna yang tidak berhak, yakni dengan
penggunaan account (username dan password) serta
menerapkan pembedaan hak akses setiap pengguna terhadap data yang bisa dibaca
atau proses yang bisa dilakukan.
g.
Kebersamaan (Sharability)
Agar data yang dikelola oleh sistem mendukung
lingkungan multiuser (banyak pemakai), dengan menjaga / menghindari munculnya
problem baru seperti inkonsistensi data (karena terjadi perubahan data
yang dilakukan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan) atau kondisi deadlock
(karena ada banyak pemakai yang saling menunggu untuk menggunakan data).
4.
Bahasa Basis Data (Data Base)
Merupakan
bahasa yang digunakan oleh user untuk berkomunikasi/berinteraksi dengan DBMS
yang bersangkutan. Misalnya SQL, dBase, QUEL dsb. Bahasa basis data (data
base) dipilah ke dalam 2 bentuk :
a.
Data Definition Language (DDL)
Dengan bahasa ini kita dapat membuat tabel
baru, membuat indeks, mengubah tabel, menentukan struktur penyimpanan tabel
dsb.
b.
Data Manipulation Language (DML).
Berguna untuk melakukan manipulasi dan
pegambilan data pada suatu basis data. Berupa:
1)
Penyisipan/penambahan data baru (insert)
2)
Penghapusan data (delete)
3)
Pengubahan data (update)
Jenis DML :
a)
Prosedural adalah mensyaratkan agar pemakai
menentukan data apa yang diinginkan serta bagaimana cara mendapatkannya.
b)
Nonprosedural adalah pemakai menentukan data
yang diinginkan tanpa menyebutkan bagaimana cara mendapatkannya.
5.
Unsur-Unsur Basis Data
Beberapa unsur-unsur dari basis data (data
base) adalah sebagai berikut:
a.
Entititas
Entititas adalah orang, tempat, kejadian atau
konsep yang informasinya direkam. Pada bidang kesehatan Entity adalah Pasien,
Dokter, Kamar.
b.
Field
Setiap entity mempunyai atribut atau sebutan
untuk mewakili suatu entity. Seorang siswa dapat dilihat dari atributnya
misalnya, NIM, Nama_siswa, Alamat
c.
Record
Record adalah kumpulan isi elemen data (atribut)
yang saling berhubungan menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap. Contoh
Kumpulan atribut NIP, Nama, dan alamat berisikan “01001245566”, Sanusi, Jl.
Hati suci No 2 Kupang.
d.
Data Value
Merupakan data aktual atau infomasi yang
disimpan ditiap data elemen. Isi atribut disebut nilai data.
e.
Kunci Elemen Data ( Key Data Element )
Tanda pengenal yang secara unik
mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas. Contoh Entitas
Mahasiswa yang mempunyai atribut-atribut npm, nama, alamat, tanggal lahir
menggunakan Kunci Elemen Data npm.
B.
Pengembangan Basis Data (Data Base) pada
SIK (Sistem Informasi Kesehatan)
Sejak tahun
1970-an sampai awal tahun 1980 manajemen berbasis file tradisional berkembang
menjadi manajemen basis data (data base). Di dalam manajemen basis data (data
base) dikenal berbagai model data yang dapat digunakan untuk
mendeskripsikan sebuah data dalam merancang suatu basis data (data base).
Manajemen ini memungkinkan banyak user untuk mengakses data secara bersamaan
sehingga fasilitas yang dimiliki oleh manajemen sudah semakin banyak yaitu
fasilitas pemanipulasian data, kontrol konkurensi data, recovery data, keamanan
data dan didukung dengan fasilitas komunikasi data karena manajemen ini sudah
terhubung dengan suatu jaringan. Perkembangan dunia usaha semakin meningkat
ditunjang dengan perkembangan komunikasi yang mempermudah organisasi atau
perusahaan untuk mengakses data, sehingga mengubah manajemen basis data (data
base) menjadi manajemen basis data (data base) tingkat lanjut
didukung dengan fasilitas data warehousing dan fasilitas basis data (data
base) berbasis web sebagai salah satu strategi organisasi dalam
meningkatkan kinerja dan keuntungan organisasi.
Pendukung basis
data tingkat lanjut terdiri dari :
a.
Data Warehousing
Konsep dasar dari data warehousing adalah
informasi yang dikumpulkan dalam suatu gudang penyimpanan dan merepresentasikan
solusi untuk pengaksesan data didalam sistem non relasional. Sehingga data warehousing
dapat disebut sebagai database yang berorientasi pada subyek, terintegrasi,
mempunyai Time Variant dan non-valitile. Empat karakteristik data
warehouse adalah :
1)
Subject oriented: Aplikasi
untuk operasi perusahaan (operational system) berorientasi pada proses
(mengotomasi fungsi-fungsi dari proses bersangkutan-function oriented).
Misalnya di bank, aplikasi kredit mengotomasi fungsi-fungsi: verifikasi lamaran
dan credit checking, pemeriksaan
kolateral, approval, pendanaan, tagihan, dan seterusnya. Didalam data warehouse data-data yang dihasilkan dari proses kredit ini, diatur kembali (dikelompokkan) dan diintegrasikan (digabung) dengan data-data dari fungsi-fungsi lain, agar berorientasi pada misalnya nasabah dan produk.
kolateral, approval, pendanaan, tagihan, dan seterusnya. Didalam data warehouse data-data yang dihasilkan dari proses kredit ini, diatur kembali (dikelompokkan) dan diintegrasikan (digabung) dengan data-data dari fungsi-fungsi lain, agar berorientasi pada misalnya nasabah dan produk.
2)
Integrated: Data dari
macam-macam aplikasi transaksi (untuk bank misalnya: tabungan, kredit,rekening
koran) semua mengandung data nasabah, ada yang sama ada yang spesifik (yang
sama misalnya: nama dan alamat, yang spesifik misalnya: untuk kredit ada
kolateral, untuk rekening Koran ada overdraft) - didalam data warehouse
data-data yang sama harus diintegrasikan disatu database, termasuk misalnya
diseragamkan formatnya (sederhana tetapi paling sering terjadi
aplikasi-aplikasi dibeli vendor berbeda, dibuat dengan/dijalankan di teknologi
berbeda-beda)
3)
Time variant: Data warehouse
menyimpan sejarah (historical data). Waktu merupakan tipe atau bagian
data yang sangat penting didalam data warehouse. Didalam data warehouse
sering disimpan macam-macam waktu, seperti waktu suatu transaksi
terjadi/dirubah/dibatalkan, kapan efektifnya, kapan masuk ke komputer, kapan
masuk ke data warehouse; juga hampir selalu disimpan versi,misalnya
terjadi perubahan definisi kode pos, maka yang lama dan yang baru ada semua
didalam data warehouse kita. Sekali lagi, data warehouse yang bagus
adalah yang menyimpan sejarah.
4)
Non-volatile: Sekali masuk
kedalam data warehouse, data-data, terutama data tipe transaksi, tidak
akan pernah di update atau dihapus (delete) Terlihat, bahwa keempat
karakteristik ini saling terkait – kesemuanya harus diimplementasikan agar
suatu data warehouse bisa efektif memiliki data untuk mendukung
pengambilan-keputusan. Dan implementasi keempat karakteristik ini membutuhkan
struktur data dari data warehouse yang berbeda dengan database sistem
operasional.
Keuntungan dari Data Warehousing ialah :
1)
Hasil yang diperoleh dari investasi lebih
tinggi
2)
Kompetitif
3)
Meningkatkan produktivitas perusahaan
Jenis basis data (database) yang
tersimpan di dalam media penyimpanan data berdasarkan penggunaan data :
1)
Database yang memiliki data sering di-update
disebut data OLTP (Online
Transaction Processing). Data OLTP sering juga disebut data operasional,
mencerminkan sifat aplikasi database yang dinamik.
Transaction Processing). Data OLTP sering juga disebut data operasional,
mencerminkan sifat aplikasi database yang dinamik.
2)
Database yang memiliki data sering digunakan
untuk query disebut DSS
(Decision Support System). Data DSS sering disebut data analitikal,
mencerminkan sifat aplikasi database yang relatif statik. Data Operasional Data DSS :
(Decision Support System). Data DSS sering disebut data analitikal,
mencerminkan sifat aplikasi database yang relatif statik. Data Operasional Data DSS :
a)
Berorientasi pada aplikasi : data digunakan
untuk proses bisnis.
b)
Berorientasi pada subyek : data digunakan untuk
subyek bisnis. Data dalam bentuk denormalisasi dimana sebuah record
dapat meliputi keseluruhan proses bisnis.
c)
Data terperinci Data ringkas Struktur statik
Struktur dinamik Target operator komputer Target pengambil keputusan pada
seluruh tingkatan Volatile (data dapat diubah) Non volatile (data
tidak bisa diubah setelah dimasukkan). Kebutuhan data selalu diketahui sebelum
rancangan system Kebutuhan data sama sekali tidak diketahui sebelum rancangan
system Mengikuti siklus hidup pengembangan klasik dimana iterasi rancangan
diselesaikan melalui normalisasi data, dan memeriksa kebutuhan pemakai Siklus
hidup pengembangan sama sekali berbeda, dimana pemakai menggunakan aplikasi
struktur data yang ada dan membuat rancangan siap untuk dianalisis Performansi
penting karena jumlah pemakai konkuren sangat besar dalam mengakses data
Masalah performansi lebih longgar Karena jumlah pemakai jauh lebih sedikit
dalam mengakses data sehingga tidak ada masalah konkuren yang perlu
diperhatikan. Penggerak-transaksi (Transaction-driven)
Penggerak-analisis (Analysis-driven) Data harus selalu tersedia untuk
pemakai akhir (back up dan recovery harus terencana dengan baik)
Tidak mempunyai tingkat kebutuhan ketersediaan data yang sama (perencanaan back
up dan recovery lebih longgar) Mencerminkan situasi mutakhir Mencerminkan
nilai historis.
b.
Data Mart
Untuk mencapai
suatu data warehouse kelihatannya merupakan suatu tantangan besar dan memang
demikian. Bahkan begitu besarnya sehingga beberapa pakar menyarankan pendekatan
yang lebih sederhana yaitu menerapkan sesuatu yang dinamakan data mart.
Data mart adalah basis data (database) yang berisikan data yang
menjelaskan satu segmen operasi perusahaan. Misalnya perusahaan mungkin
memiliki data mart pemasaran, data mart sumber daya manusia, dsb.
c.
Data Mining
Istilah yang
sering digunakan bersama-sama dengan data warehouse dan data mart
adalah data mining. Data mining adalah proses menemukan hubungan
dalam data yang tidak diketahui oleh pemakai. Data mining membantu pemakai
dengan mengungkapkan berbagai hubungan dan menyajikannya dengan suatu cara yang
dapat dimengerti sehingga dapat menjadi dasar pengambilan keputusan. Data mining
memungkinkan pemakai “menemukan pengetahuan” pada database yang dalam
sepengetahuannya tidak ada. Contoh Data Mining : Sebuah bank telah
memutuskan untuk menawarkan reksadana kepada para pelanggannya. Manajemen bank
ingin mengarahkan materi promosi pada segmen pelanggan yang memberikan potensi
bisnis terbesar.
1)
Data Mining Berdasarkan Verifikasi.
Pendekatan yang dilakukan oleh para manajer adalah mengidentifikasi karakteristik yang mereka yakin dimiliki oleh pasar sasaran. Misalkan para manajer ingin mengarah pada pasangan muda, berpenghasilan ganda, dan kaya. Query dapat dimasukkan ke dalam DBMS, dan catatan yang tepat dapat dipanggil.
Pendekatan yang seperti itu, yang mulai dengan hipotesis pemakai tentang bagaimana data tersebut terstruktur, disebut data mining berdasarkan verifikasi (verification-driven data mining). Kekurangan pendekatan ini adalah proses pemanggilan kembali diarahkan sepenuhnya oleh pemakai. Informasi yang dipilih tidak lebih baik daripada pandangan pemakai terhadap data tersebut. Ini merupakan cara tradisional untuk bertanya pada database.
Pendekatan yang dilakukan oleh para manajer adalah mengidentifikasi karakteristik yang mereka yakin dimiliki oleh pasar sasaran. Misalkan para manajer ingin mengarah pada pasangan muda, berpenghasilan ganda, dan kaya. Query dapat dimasukkan ke dalam DBMS, dan catatan yang tepat dapat dipanggil.
Pendekatan yang seperti itu, yang mulai dengan hipotesis pemakai tentang bagaimana data tersebut terstruktur, disebut data mining berdasarkan verifikasi (verification-driven data mining). Kekurangan pendekatan ini adalah proses pemanggilan kembali diarahkan sepenuhnya oleh pemakai. Informasi yang dipilih tidak lebih baik daripada pandangan pemakai terhadap data tersebut. Ini merupakan cara tradisional untuk bertanya pada database.
2)
Data Mining Berdasarka Penemuan.
Pendekatan lain memungkinkan sistem data mining
mengidentifikasi pelanggan terbaik untuk promosi tersebut. Sistem itu
menganalisis database, mencari kelompok-kelompok dengan karakteristik umum.
Dalam contoh bank, sistem data mining mungkin mengidentifikasi bukan hanya
kelompok pasangan muda lulusan universitas tetapi juga pasangan yang sudah
pensiun yang bergantungpada jaminan sosial dan pensiun. Sistem data mining
dapat melaksanakan analisis selangkah lebih jauh, dengan merekomendasikan satu
set promosi yang diarahkan pada kedua kelompok tersebut.
3)
Kombinasi Data Mining Verifikasi dan Penemuan.
Perkembangan data mining di masa depan akan
mengkombinasikan pendekatan hipotesis danpenemuan.erkembangan ini menggunakan
penalaran yang sama yang mendasari konsep Sistem Pendukung Keputusan (Decision
Support System – DSS). Konsep tersebut memungkinkan pemakai dan computer
bekerja sama untuk memecahkan suatu masalah. Pemakai menerapkan keahliannya
dalam hal masalah, dan komputer melakukan analisis data yang canggih untuk
memilih data yang tepat dan menempatkannya dalam format yang tepat untuk
pengambilan keputusan.
Guna mendukung
Pengembangan SIK berbasis database berikut langkah-langkah yang akan ditempuh :
a)
Meninjau kembali Sistem yang ada (Reviewing
the existing system)
b)
Menentukan kebutuhan data (Defining data needs)
c)
Faktor-faktor yang mempengaruhi alur data (Determining
the data flow)
d)
Desain pengumpulan dan cara pelaporan data (Designing
the data collection and reporting tools)
e)
Pengembangan prosedur pemerosesan data (Developing
procedures for data processing)
f)
Mengembangkan program pelatihan (Developing
the training programme)
g)
Uji coba sistem (Pre-testing the system)
h)
Monitoring dan Evaluasi pada sistem (Monitoring
and evaluating the system)
i)
Mengembangkan mekanisme diseminasi dan umpan
balik data (Developing data dissemination and feedback mechanisms)
j)
Mengembangkan sistem informasi dan manajemen
kesehatan (Enhancing the Health Management Information Systems)
Dengan adanya pengembangan database pada suatu
instansi kesehatan dapat mengurangi duplikasi, Konsisten, Efisien dan efektif
sangat tinggi, Terintegrasi menjadi satu sistem, serta Akses lebih cepat dan sangat
mudah dalam mengoperasikan data.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Basis data (database) diartikan sebagai sebuah koleksi atau kumpulan
data-data yang saling berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu
secara logis, sehingga menghasilkan informasi. Untuk mengelola basis data agar
dapat disajikan dalam berbagai bentuk yang diinginkan dibutuhkan perangkat
lunak yang disebut Sistem Manajemen Basis Data atau juga disebut Database
Management System (DBMS).
Pengembangan manajemen
berbasis file tradisional berkembang menjadi manajemen basis data (data base).
Kemudian pengembangan manajemen basis data (data base) menjadi manajemen
basis data (data base) tingkat lanjut didukung dengan fasilitas data
warehousing dan fasilitas basis data (data base) berbasis web sebagai
salah satu strategi organisasi dalam meningkatkan kinerja dan keuntungan
organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar