zwani.com myspace graphic comments
Welcome comments & graphics
Selamat Datang di Blog Sayaaƪ(˘⌣˘)┐ ƪ(˘⌣˘)ʃ ┌(˘⌣˘)ʃ

Kamis, 07 Juni 2012

Basis Data (SIK Kel. 5)


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang terus meningkat dengan cepat, mempengaruhi laju kebutuhan manusia atas informasi, terlebih disuatu rumah sakit atau organisasi. Informasi terus mengalir dan jumlahnya semakin lama semakin meningkat seiring dengan jumlah permintaan, serta jumlah data yang semakin banyak. Selain itu penggunaan database dalam suatu rumah sakit dan organisasi pun semakin banyak terlebih dengan adanya sistem jaringan. Basis data (data base) dapat didistribusikan dari satu komputer ke komputer lain. Jumlah arus pemakaipun meningkat seiring besarnya organisasi atau rumah sakit.
Rumah sakit membutuhkan sistem informasi untuk mengumpulkan, mengolah dan menyimpan data serta menyalurkan suatu informasi. Berkembangnya sistem informasi dari waktu ke waktu telah menghasilkan banyak informasi yang semakin kompleks. Sejak tahun 1970-an sampai awal tahun 1980 manajemen berbasis file tradisional berkembang menjadi manajemen basis data. Oleh karena itu, kami akan membahas tentang pengembangan basis data (data base) pada SIK (Sistem Informasi Kesehatan).

B.  Rumusan Masalah
Dari uraian diatas dapat ditarik rumusan masalah berikut yaitu:
1.    Apa pengertian basis data (data base)?
2.    Apa fungsi basis data (data base)?
3.    Apa tujuan pemanfaatan basis data (data base)?
4.    Apa bahasa basis data (data base)?
5.    Apa unsur-unsur basis data (data base)?
6.    Bagaimana pengembangan basis data (data base) pada SIK (Sistem Informasi Kesehatan)?

C.  Manfaat Dan Tujuan
Dalam penulisan makalah ini, penulis mempunyai beberapa tujuan diantaranya sebagai berikut:
1.    Tujuan umum
Makalah ini dibuat untuk  memenuhi tugas pada mata kuliah SIK (Sistem Informasi Kesehatan)
2.    Tujuan khusus
Penulis ingin mengetahui sekaligus untuk menambah wawasan tentang pengertian, fungsi, tujuan pemanfaatan, bahasa dan unsur-unsur basis data (data base) serta pengembangan basis data (data base) pada SIK (Sistem Informasi Kesehatan)
Adapun manfaat penyusunan makalah adalah supaya kita mengetahui pengertian, fungsi, tujuan pemanfaatan, bahasa dan unsur-unsur basis data (data base) serta pengembangan basis data (data base) pada SIK (Sistem Informasi Kesehatan). 

BAB II
PEMBAHASAN
A.  Basis Data (Data Base)
1.    Pengertian Basis Data (Data Base)
Basis data (data base) adalah sekumpulan informasi yang diatur dalam cara tertentu sehingga sebuah program komputer dapat dengan cepat memilih data yang diinginkan. Basis data (data base) dapat diibaratkan sebagai sistem pengarsipan elektronis yang terdiri dari field, record, dan file. Field adalah item tertentu dari informasi; record adalah sekumpulan field; dan file adalah kumpulan record. Untuk mengakses informasi dari basis data, diperlukan Data Base Management System (DBMS).
Data Base Management System (DBMS) adalah kumpulan program yang memungkinkan pengguna memasukan, mengatur, atau memilih data dari basis data (data base). Program computer / perangkat lunak (Soft Ware) untuk mengelola data base disebut Data Base Management System (DBMS). Semua Data Base Management System (DBMS) memiliki pengolah bahasa deskripksi data yang digunakan untuk menciptakan basis data (data base)  serta pengelola basis data (data base) yang menyediakan isi basis data (data base) bagi pemakai. Orang yang bertanggung jawab atas DBMS adalah Data Base Administrator (DBA). Sistem Data Base terus di kembangkan oleh para ahli agar dapat memperoleh cara pengorganisasian data yang semakin efesien dan efektif. Hal ini sejalan dengan penggunaan basis data (data base) dalam berbagai bidang usaha (baik privat maupun publik) yang dituntut mengelola manajemen informasinya dengan lebih baik, lebih cepat, dan lebih efesien. Istilah populer manajemen informasi yang intinya basis data (data base) ini adalah Enterprise Resource Planning System (Sistem ERP). Sedangkan dilingkungan privat, sistem basisdata (data base) yang memproses kegiatanya sehari- hari secara On Line / terintegrasi / bersamaan (bisa mencapai ribuan proses dalam satu waktu ) disebut On Line Transaction Processing (OLTP).
Sedangkan basis data (data base) menurut Yuswanto dan Subari, (2005:1) dapat diartikan sebagai sekumpulan data / informasi yang teratur berdasarkan kriteria tertentu yang saling berhubungan secara logik dan terpelihara serta disimpan secara bersama-sama dalam pengontrolan terhadap kerangkapan data untuk melayani satu atau lebih aplikasi secara optimal.
Selain itu, masih ada beberapa definisi mengenai basis data, yaitu :
a.    Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah
b.    Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan
c.    Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan tertentu
d.   Representasi dari fakta dunia yang mewakili suatu obyek yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
e.    Markas / tempat  berkumpul / tempat bersarang / gudang
2.    Fungsi Basis Data (Data Base)
Fungsi dari basis data (data base) adalah :
a.    Salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar dalam menyedikan informasi
b.    Menentukan kualitas informasi : cepat, akurat, tepat pada waktunya dan relevan. Informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
c.    Mengurangi duplikasi data (data redundancy)
d.   Hubungan data dapat ditingkatkan (data relatebility)
e.    Mengurangi pemborosan tempat penyimpanan
f.     Keamanan
3.    Tujuan Pemanfaatan Basis Data (Data Base)
Tujuan pemanfaatan basis data yaitu :
a.    Kecepatan dan Kemudahan (Speed). Yaitu agar pengguna basis data bisa:
1)   Menyimpan data
2)   Melakukan perubahan/manipulasi terhadap data
3)   Menampilkan kembali data dengan lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan cara biasa (baik manual ataupun elektronis).
b.    Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
Dengan basis data kita mampu melakukan penekanan jumlah redundansi (pengulangan) data, baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi antara kelompok data yang saling berhubungan.
c.    Keakuratan (Accuracy)
Agar data sesuai dengan aturan dan batasan tertentu dengan cara memanfaatkan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan (constraint) tipe data, domain data, keunikan data dsb.
d.   Ketersediaan (Availability)
Agar data bisa diakses oleh setiap pengguna yang membutuhkan, dengan penerapan teknologi jaringan serta melakukan pemindahan/penghapusan data yang sudah tidak digunakan/kadaluwarsa untuk menghemat ruang penyimpanan.
e.    Kelengkapan (Completeness)
Agar data yang dikelola senantiasa lengkap baik relatif terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu, dengan melakukan penambahan baris-baris data ataupun melakukan perubahan struktur pada basis data ; yakni dengan menambahkan field pada tabel atau menambah tabel baru.
f.     Keamanan (Security)
Agar data yang bersifat rahasia atau proses yang vital tidak jatuh ke orang / pengguna yang tidak berhak, yakni dengan penggunaan account (username dan password) serta menerapkan pembedaan hak akses setiap pengguna terhadap data yang bisa dibaca atau proses yang bisa dilakukan.
g.    Kebersamaan (Sharability)
Agar data yang dikelola oleh sistem mendukung lingkungan multiuser (banyak pemakai), dengan menjaga / menghindari munculnya problem baru seperti inkonsistensi data (karena terjadi perubahan data yang dilakukan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan) atau kondisi deadlock (karena ada banyak pemakai yang saling menunggu untuk menggunakan data).
4.    Bahasa Basis Data (Data Base)
Merupakan bahasa yang digunakan oleh user untuk berkomunikasi/berinteraksi dengan DBMS yang bersangkutan. Misalnya SQL, dBase, QUEL dsb. Bahasa basis data (data base) dipilah ke dalam 2 bentuk :
a.    Data Definition Language (DDL)
Dengan bahasa ini kita dapat membuat tabel baru, membuat indeks, mengubah tabel, menentukan struktur penyimpanan tabel dsb.
b.    Data Manipulation Language (DML).
Berguna untuk melakukan manipulasi dan pegambilan data pada suatu basis data. Berupa:
1)   Penyisipan/penambahan data baru (insert)
2)   Penghapusan data (delete)
3)   Pengubahan data (update)
Jenis DML :
a)    Prosedural adalah mensyaratkan agar pemakai menentukan data apa yang diinginkan serta bagaimana cara mendapatkannya.
b)   Nonprosedural adalah pemakai menentukan data yang diinginkan tanpa menyebutkan bagaimana cara mendapatkannya.
5.    Unsur-Unsur Basis Data
Beberapa unsur-unsur dari basis data (data base)  adalah sebagai berikut:
a.    Entititas
Entititas adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam. Pada bidang kesehatan Entity adalah Pasien, Dokter, Kamar.
b.    Field
Setiap entity mempunyai atribut atau sebutan untuk mewakili suatu entity. Seorang siswa dapat dilihat dari atributnya misalnya, NIM, Nama_siswa, Alamat
c.    Record
Record adalah kumpulan isi elemen data (atribut) yang saling berhubungan menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap. Contoh Kumpulan atribut NIP, Nama, dan alamat berisikan “01001245566”, Sanusi, Jl. Hati suci No 2 Kupang.
d.    Data Value
Merupakan data aktual atau infomasi yang disimpan ditiap data elemen. Isi atribut disebut nilai data.
e.    Kunci Elemen Data ( Key Data Element )
Tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas. Contoh Entitas Mahasiswa yang mempunyai atribut-atribut npm, nama, alamat, tanggal lahir menggunakan Kunci Elemen Data npm.
B.  Pengembangan Basis Data (Data Base) pada SIK (Sistem Informasi Kesehatan)
Sejak tahun 1970-an sampai awal tahun 1980 manajemen berbasis file tradisional berkembang menjadi manajemen basis data (data base). Di dalam manajemen basis data (data base) dikenal berbagai model data yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan sebuah data dalam merancang suatu basis data (data base). Manajemen ini memungkinkan banyak user untuk mengakses data secara bersamaan sehingga fasilitas yang dimiliki oleh manajemen sudah semakin banyak yaitu fasilitas pemanipulasian data, kontrol konkurensi data, recovery data, keamanan data dan didukung dengan fasilitas komunikasi data karena manajemen ini sudah terhubung dengan suatu jaringan. Perkembangan dunia usaha semakin meningkat ditunjang dengan perkembangan komunikasi yang mempermudah organisasi atau perusahaan untuk mengakses data, sehingga mengubah manajemen basis data (data base) menjadi manajemen basis data (data base) tingkat lanjut didukung dengan fasilitas data warehousing dan fasilitas basis data (data base) berbasis web sebagai salah satu strategi organisasi dalam meningkatkan kinerja dan keuntungan organisasi.
Pendukung basis data tingkat lanjut terdiri dari :
a.    Data Warehousing
Konsep dasar dari data warehousing adalah informasi yang dikumpulkan dalam suatu gudang penyimpanan dan merepresentasikan solusi untuk pengaksesan data didalam sistem non relasional. Sehingga data warehousing dapat disebut sebagai database yang berorientasi pada subyek, terintegrasi, mempunyai Time Variant dan non-valitile. Empat karakteristik data warehouse adalah :
1)   Subject oriented: Aplikasi untuk operasi perusahaan (operational system) berorientasi pada proses (mengotomasi fungsi-fungsi dari proses bersangkutan-function oriented). Misalnya di bank, aplikasi kredit mengotomasi fungsi-fungsi: verifikasi lamaran dan credit checking, pemeriksaan
kolateral, approval, pendanaan, tagihan, dan seterusnya. Didalam data warehouse data-data yang dihasilkan dari proses kredit ini, diatur kembali (dikelompokkan) dan diintegrasikan (digabung) dengan data-data dari fungsi-fungsi lain, agar berorientasi pada misalnya nasabah dan produk.
2)   Integrated: Data dari macam-macam aplikasi transaksi (untuk bank misalnya: tabungan, kredit,rekening koran) semua mengandung data nasabah, ada yang sama ada yang spesifik (yang sama misalnya: nama dan alamat, yang spesifik misalnya: untuk kredit ada kolateral, untuk rekening Koran ada overdraft) - didalam data warehouse data-data yang sama harus diintegrasikan disatu database, termasuk misalnya diseragamkan formatnya (sederhana tetapi paling sering terjadi aplikasi-aplikasi dibeli vendor berbeda, dibuat dengan/dijalankan di teknologi berbeda-beda)
3)   Time variant: Data warehouse menyimpan sejarah (historical data). Waktu merupakan tipe atau bagian data yang sangat penting didalam data warehouse. Didalam data warehouse sering disimpan macam-macam waktu, seperti waktu suatu transaksi terjadi/dirubah/dibatalkan, kapan efektifnya, kapan masuk ke komputer, kapan masuk ke data warehouse; juga hampir selalu disimpan versi,misalnya terjadi perubahan definisi kode pos, maka yang lama dan yang baru ada semua didalam data warehouse kita. Sekali lagi, data warehouse yang bagus adalah yang menyimpan sejarah.
4)   Non-volatile: Sekali masuk kedalam data warehouse, data-data, terutama data tipe transaksi, tidak akan pernah di update atau dihapus (delete) Terlihat, bahwa keempat karakteristik ini saling terkait – kesemuanya harus diimplementasikan agar suatu data warehouse bisa efektif memiliki data untuk mendukung pengambilan-keputusan. Dan implementasi keempat karakteristik ini membutuhkan struktur data dari data warehouse yang berbeda dengan database sistem operasional.
Keuntungan dari Data Warehousing ialah :
1)   Hasil yang diperoleh dari investasi lebih tinggi
2)   Kompetitif
3)   Meningkatkan produktivitas perusahaan
Jenis basis data (database) yang tersimpan di dalam media penyimpanan data berdasarkan penggunaan data :
1)   Database yang memiliki data sering di-update disebut data OLTP (Online
Transaction Processing
). Data OLTP sering juga disebut data operasional,
mencerminkan sifat aplikasi database yang dinamik.
2)   Database yang memiliki data sering digunakan untuk query disebut DSS
(Decision Support System). Data DSS sering disebut data analitikal,
mencerminkan sifat aplikasi database yang relatif statik. Data Operasional Data DSS :
a)    Berorientasi pada aplikasi : data digunakan untuk proses bisnis.
b)   Berorientasi pada subyek : data digunakan untuk subyek bisnis. Data dalam bentuk denormalisasi dimana sebuah record dapat meliputi keseluruhan proses bisnis.
c)    Data terperinci Data ringkas Struktur statik Struktur dinamik Target operator komputer Target pengambil keputusan pada seluruh tingkatan Volatile (data dapat diubah) Non volatile (data tidak bisa diubah setelah dimasukkan). Kebutuhan data selalu diketahui sebelum rancangan system Kebutuhan data sama sekali tidak diketahui sebelum rancangan system Mengikuti siklus hidup pengembangan klasik dimana iterasi rancangan diselesaikan melalui normalisasi data, dan memeriksa kebutuhan pemakai Siklus hidup pengembangan sama sekali berbeda, dimana pemakai menggunakan aplikasi struktur data yang ada dan membuat rancangan siap untuk dianalisis Performansi penting karena jumlah pemakai konkuren sangat besar dalam mengakses data Masalah performansi lebih longgar Karena jumlah pemakai jauh lebih sedikit dalam mengakses data sehingga tidak ada masalah konkuren yang perlu diperhatikan. Penggerak-transaksi (Transaction-driven) Penggerak-analisis (Analysis-driven) Data harus selalu tersedia untuk pemakai akhir (back up dan recovery harus terencana dengan baik) Tidak mempunyai tingkat kebutuhan ketersediaan data yang sama (perencanaan back up dan recovery lebih longgar) Mencerminkan situasi mutakhir Mencerminkan nilai historis.
b.    Data Mart
Untuk mencapai suatu data warehouse kelihatannya merupakan suatu tantangan besar dan memang demikian. Bahkan begitu besarnya sehingga beberapa pakar menyarankan pendekatan yang lebih sederhana yaitu menerapkan sesuatu yang dinamakan data mart. Data mart adalah basis data (database) yang berisikan data yang menjelaskan satu segmen operasi perusahaan. Misalnya perusahaan mungkin memiliki data mart pemasaran, data mart sumber daya manusia, dsb.
c.    Data Mining
Istilah yang sering digunakan bersama-sama dengan data warehouse dan data mart adalah data mining. Data mining adalah proses menemukan hubungan dalam data yang tidak diketahui oleh pemakai. Data mining membantu pemakai dengan mengungkapkan berbagai hubungan dan menyajikannya dengan suatu cara yang dapat dimengerti sehingga dapat menjadi dasar pengambilan keputusan. Data mining memungkinkan pemakai “menemukan pengetahuan” pada database yang dalam sepengetahuannya tidak ada. Contoh Data Mining : Sebuah bank telah memutuskan untuk menawarkan reksadana kepada para pelanggannya. Manajemen bank ingin mengarahkan materi promosi pada segmen pelanggan yang memberikan potensi bisnis terbesar.
1)   Data Mining Berdasarkan Verifikasi.          
Pendekatan yang dilakukan oleh para manajer adalah mengidentifikasi karakteristik yang mereka yakin dimiliki oleh pasar sasaran. Misalkan para manajer ingin mengarah pada pasangan muda, berpenghasilan ganda, dan kaya. Query dapat dimasukkan ke dalam DBMS, dan catatan yang tepat dapat dipanggil.
Pendekatan yang seperti itu, yang mulai dengan hipotesis pemakai tentang bagaimana data tersebut terstruktur, disebut data mining berdasarkan verifikasi (verification-driven data mining). Kekurangan pendekatan ini adalah proses pemanggilan kembali diarahkan sepenuhnya oleh pemakai. Informasi yang dipilih tidak lebih baik daripada pandangan pemakai terhadap data tersebut. Ini merupakan cara tradisional untuk bertanya pada database.
2)   Data Mining Berdasarka Penemuan.
Pendekatan lain memungkinkan sistem data mining mengidentifikasi pelanggan terbaik untuk promosi tersebut. Sistem itu menganalisis database, mencari kelompok-kelompok dengan karakteristik umum. Dalam contoh bank, sistem data mining mungkin mengidentifikasi bukan hanya kelompok pasangan muda lulusan universitas tetapi juga pasangan yang sudah pensiun yang bergantungpada jaminan sosial dan pensiun. Sistem data mining dapat melaksanakan analisis selangkah lebih jauh, dengan merekomendasikan satu set promosi yang diarahkan pada kedua kelompok tersebut.
3)   Kombinasi Data Mining Verifikasi dan Penemuan.
Perkembangan data mining di masa depan akan mengkombinasikan pendekatan hipotesis danpenemuan.erkembangan ini menggunakan penalaran yang sama yang mendasari konsep Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System – DSS). Konsep tersebut memungkinkan pemakai dan computer bekerja sama untuk memecahkan suatu masalah. Pemakai menerapkan keahliannya dalam hal masalah, dan komputer melakukan analisis data yang canggih untuk memilih data yang tepat dan menempatkannya dalam format yang tepat untuk pengambilan keputusan.
Guna mendukung Pengembangan SIK berbasis database berikut langkah-langkah yang akan ditempuh :
a)    Meninjau kembali Sistem yang ada (Reviewing the existing system)
b)   Menentukan kebutuhan data (Defining data needs)
c)    Faktor-faktor yang mempengaruhi alur data (Determining the data flow)
d)   Desain pengumpulan dan cara pelaporan data (Designing the data collection and reporting tools)
e)    Pengembangan prosedur pemerosesan data (Developing procedures for data processing)
f)    Mengembangkan program pelatihan (Developing the training programme)
g)   Uji coba sistem (Pre-testing the system)
h)   Monitoring dan Evaluasi pada sistem (Monitoring and evaluating the system)
i)     Mengembangkan mekanisme diseminasi dan umpan balik data (Developing data dissemination and feedback mechanisms)
j)     Mengembangkan sistem informasi dan manajemen kesehatan (Enhancing the Health Management Information Systems)
Dengan adanya pengembangan database pada suatu instansi kesehatan dapat mengurangi duplikasi, Konsisten, Efisien dan efektif sangat tinggi, Terintegrasi menjadi satu sistem, serta Akses lebih cepat dan sangat mudah dalam mengoperasikan data.

BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Basis data (database) diartikan sebagai sebuah koleksi atau kumpulan data-data yang saling berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu secara logis, sehingga menghasilkan informasi. Untuk mengelola basis data agar dapat disajikan dalam berbagai bentuk yang diinginkan dibutuhkan perangkat lunak yang disebut Sistem Manajemen Basis Data atau juga disebut Database Management System (DBMS).
Pengembangan manajemen berbasis file tradisional berkembang menjadi manajemen basis data (data base). Kemudian pengembangan manajemen basis data (data base) menjadi manajemen basis data (data base) tingkat lanjut didukung dengan fasilitas data warehousing dan fasilitas basis data (data base) berbasis web sebagai salah satu strategi organisasi dalam meningkatkan kinerja dan keuntungan organisasi.

Download PPTnya di Link Di bawah ini :
http://www.mediafire.com/?zvh8d3iu35n81eu




Tidak ada komentar:

Posting Komentar